20 Desember 2004

Jadi Ayah

Alhamdulillah, telah lahir anak kami pada hari minggu (kliwon) 19 desember 2004 / 7 Dzulqaidah 1425H pukul 10.55 WIB. berat 3,5 kg, panjang 50 cm. Kelahiran normal.
Semoga menjadi anak yang berbakti dan membawa manfaat bagi masyarakat dan agama.

Sehari sebelumnya kebetulan saya sedang berada di bandung, ada sedikit urusan kantor dengan salah seorang kawan saya. Pagi-pagi sekali setelah saya bangun tidur, saya membaca ada pesan sms bahwa saya telah dihubungi oleh istri saya pada pukul 03.02 WIB. Wah ada apa ya? Kekhawatiran saya terbukti. Menurut istri saya sudah ada tanda-tanda melahirkan sejak pukul satu tadi malam. Saya langsung bersiap-siap pulang lagi ke Jakarta. Jadwal ketemu dengan beberapa teman lain terpaksa saya batalkan (yang penting tujuan utama ke bandung sudah beres). Pukul 09.00 dengan pesawat merpati MZ3604 saya terbang ke Jakarta.

Sampai rumah sekitar 10.15 istri saya baik-baik saja tapi kelihatan dari raut muka-nya kalau dia sedang menahan sakit. "Yuk kerumah sakit!". "Tadi pagi udah ke bu bidan, katanya masih lama... nanti aja datang lagi" Saya tidak tahu masih lama itu berapa lama lagi, tapi Ok-lah, Paling tidak saya bisa menemani istri saya pada saat-saat mendebark

Seharusnya saya tidak terlalu cemas karena mules2 menjelang persalinan itu biasa. Kata ibu saya (dan orang2 yang sudah berpengalaman) kerumah sakitnya nanti saja kalau frekuensi mules datangnya 5 menit sekali. Masalahnya dari sejak siang ini frekuensi mules ini datangnya tidak teratur, dan rata-rata kurang dari 5 menit! Siang sekitar pukul 13.00 Saya ajak ke klinik bersalin, kata bidan masih belum turun.. nanti saja, banyak-banyak jalan.

Dan hal ini berlangsung sampai malam, sore hari tadi tetap saja di suruh pulang lagi.
sebenarnya malam ini saya agak cemas, tapi sekaligus be-te. Sebenarnya kapan seh melahirkannya? Rintihan istri saya yang makin kesakitan setiap 3-5 menit membuat saya sibuk menenangkan istri dan tidak bisa tidur.

Pagi hari jam 8.30 saya ajak istri saya lagi ke Klinik. saya dan istri sebenarnya sama-sama mengantuk, tapi saya pikir mungkin ini sudah saatnya. Kalau masih belum juga saya akan mempertimbangkan operasi. Akhirnya tepat pukul 10.55 keluarlah yang ditunggu-tungg sejak kemarin. Menurut ibu bidan, pantas saja dari kemarin si jabang bayi tidak turun-turun ke bawah karena tali pusat-nya terlalu pendek (kira-kira cuma sejengkal)

lega, itu yang saya rasa saat si jabang bayi terlahir. Tapi saat menemani istri saat-saat melahirkan benar-benar bikin mau pingsan. Saya termasuk orang yang lemah mental untuk menyaksikan peristiwa seperti itu.


--update 25.12.2004

namanya "lutfan nizami arivain", aqiqah diselenggarakan di bekasi 25.12.2004.

1 komentar:

Opulence for LIfe Blog mengatakan...

I don't know how it feels.