Ungkapan einstein diatas sering di kutip dalam berbagai artikel, namun sepanjang saya sering membaca artikel yang mengutip kalimat tersebut, jarang saya menemui korelasi yang benar antara ungkapan tersebut dengan artikel yang di tulis. Sepertinya banyak orang yang tidak tahu latar belakang atau "asbabun nuzul" mengapa einstein mengucapkan kalimat tersebut (cuma asal kutip?). karena sebenarnya hal ini adalah sebuah fenomena menarik dimana seorang ilmuwan tidak percaya dengan implikasi dari teori yang di rumuskannya sendiri.
kembali ke masa Fisika Klasik. Sejak jaman newton, orang-orang percaya bahwa alam semesta ini deterministik: Jika kita mengetahui semua perangkat hukum alam serta kondisi awalnya, maka kita dapat memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa depan. Fisika Klasik menganggap alam semesta ini adalah sebuah mesin raksasa yang komplex namun taat pada aturan dan hukum yang berlaku. Kalau saja kita mengetahui cara kerja mesin ini, maka kita dapat meramalkan tabiatnya. Kurang lebih begitulah. Namun munculnya Prinsip ketidak pastian dari Heisenberg, meruntuhkan kepercayaan ini. Alam semesta tidak sedeterministik yang dibayangkan sebelumnya. Selalu terdapat ketidak pastian dari setiap apa yang ingin kita ukur atau ketahui kondisinya secara eksak.
Einstein yang percaya bahwa alam semesta ini deterministik sangat menentang prinsip ini. "Tuhan tidak bermain dadu" kalimat tersebut mengungkapkan ketidak setujuannya pada prinsip ketidak pastian. kalimat ini dikatakanya kepada Niels Bohr dan dijawab "Einstein, Kamu ga usah mendikte Tuhan apa yang harus DIA lakukan". Dua orang ini paling seru kalau berdebat tentang prinsip ketidak pastian. Dua ungkapan diatas sebenarnya mempunyai makna yang mendalam.
Perkembangan ilmu fisika (terutama mekanika Quantum) membuktikan bahwa Einstein salah. Alam semesta memang tidak deterministik. Jadi benar tuhan bermain dadu? ya enggak, cuma main monopoly. Halah.....
Meminjam ungkapan Sthepen Hawking "Bukan sahaja Tuhan bermain dadu... Dia kekadang membuang dadu di tempat yang tidak dapat dilihat." menunjukkan bahwa ilmu manusia masih terlalu sedikit bahkan untuk sekedar memahami hasil ciptaanNYA
Artikel berkaitan:
Tuhan Memang bermain dadu
15 April 2007
10 April 2007
Navigasi Langit
Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui (QS Al An'aam:97)
".. dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk (QS An Nahl: 16)
Kedua ayat Alqur'an diatas menginspirasikan saya ketika menyusun Tugas Akhir sekitar 6 tahun yang lalu. Menurut Alqur'an, Salah satu hikmah diciptakannya bintang-bintang bagi manusia adalah sebagai alat bantu navigasi. Dari sini berkembanglah ilmu Celestial navigation atau dalam bahasa Indonesianya "Navigasi langit", sebuah cabang ilmu yang menggunakan bintang-bintang sebagai penunjuk arah dan kedudukan. penentuan kedudukan menggunakan bintang-bintang sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. terdapat beberapa teknik atau metoda yang sudah dikenal secara umum (dalam Tugas akhir waktu itu saya merumuskan sebuah metode baru)
Walaupun demikian, wacana navigasi langit masih sangat sedikit dalam khasanah keilmuan di Indonesia, setidaknya dari lingkungan sekitar saya pada waktu itu. Saya ingat ketika saya mempresentasikan TA saya di depan dosen-dosen astronomi di Boscha, mereka semua sangat antusias dan berkomentar (kira-kira) "tema seperti ini belum pernah dibahas di jurusan kita". Oyah, Saya harus berterima kasih kepada staff dosen terutama pak Moedji Raharto (kepala UPT Boscha saat itu) yang telah mengizinkan saya menggunakan teleskop Bosscha yang saya idam-damkan dari kecil. "Kamu tuh mahasiswa non-astronomi pertama yang pernah pakai teleskop ini" kata mas irfan, "kuncen"nya Bosscha.
Di jurusan saya sendiri juga hampir sama, draft TA saya tidak dikembalikan oleh dosen penguji (diminta oleh mereka dengan alasan ingin baca-baca lagi), Lebih-lebih lagi dosen pembimbing saya. beliau bersusah payah mencarikan saya pesawat terbang untuk menguji metode saya (nyewa pesawat kan mahal), Begitu semangatnya beliau rela bangun jam 3 pagi untuk menemani saya berkonsultasi, mengambil data, plus jadi tukang foto! (Dokumentasi foto juga inisiatip beliau, bukan keinginan saya). Terus terang saya tidak akan melupakan kebaikan beliau seumur hidup. Juga semangatnya yang menjadi energi buat saya untuk tidak berputus asa menyelesaikan Tugas Akhir. Sebenarnya saat itu nasib saya sedang berada diujung tanduk antara lulus atau D.O
dengan perkembangan teknologi navigasi sekarang ini, teknik navigasi langit tinggal menjadi seni, bukan lagi menjadi alternatif utama. Ya tidak bisa disalahkan karena teknik navigasi langit memang "agak ribet", namun sebenarnya sangat mengasyikkan. Apalagi kalau mengingat kutipan ayat diatas, rasanya benar-benar menjadi "ulil albab" yang disebut dalam Alqur'an.
Dengan ini saya ingin berkomitmen untuk menshare sedikit banyak teknik navigasi langit yang saya ketahui melalui blog ini. Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan. Terus terang sudah lama saya berkeinginan tapi entah kenapa koq belum kesampaian. Tunggu yah postingan-postinganya. Insya Allah....
".. dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk (QS An Nahl: 16)
Kedua ayat Alqur'an diatas menginspirasikan saya ketika menyusun Tugas Akhir sekitar 6 tahun yang lalu. Menurut Alqur'an, Salah satu hikmah diciptakannya bintang-bintang bagi manusia adalah sebagai alat bantu navigasi. Dari sini berkembanglah ilmu Celestial navigation atau dalam bahasa Indonesianya "Navigasi langit", sebuah cabang ilmu yang menggunakan bintang-bintang sebagai penunjuk arah dan kedudukan. penentuan kedudukan menggunakan bintang-bintang sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. terdapat beberapa teknik atau metoda yang sudah dikenal secara umum (dalam Tugas akhir waktu itu saya merumuskan sebuah metode baru)
Walaupun demikian, wacana navigasi langit masih sangat sedikit dalam khasanah keilmuan di Indonesia, setidaknya dari lingkungan sekitar saya pada waktu itu. Saya ingat ketika saya mempresentasikan TA saya di depan dosen-dosen astronomi di Boscha, mereka semua sangat antusias dan berkomentar (kira-kira) "tema seperti ini belum pernah dibahas di jurusan kita". Oyah, Saya harus berterima kasih kepada staff dosen terutama pak Moedji Raharto (kepala UPT Boscha saat itu) yang telah mengizinkan saya menggunakan teleskop Bosscha yang saya idam-damkan dari kecil. "Kamu tuh mahasiswa non-astronomi pertama yang pernah pakai teleskop ini" kata mas irfan, "kuncen"nya Bosscha.
Di jurusan saya sendiri juga hampir sama, draft TA saya tidak dikembalikan oleh dosen penguji (diminta oleh mereka dengan alasan ingin baca-baca lagi), Lebih-lebih lagi dosen pembimbing saya. beliau bersusah payah mencarikan saya pesawat terbang untuk menguji metode saya (nyewa pesawat kan mahal), Begitu semangatnya beliau rela bangun jam 3 pagi untuk menemani saya berkonsultasi, mengambil data, plus jadi tukang foto! (Dokumentasi foto juga inisiatip beliau, bukan keinginan saya). Terus terang saya tidak akan melupakan kebaikan beliau seumur hidup. Juga semangatnya yang menjadi energi buat saya untuk tidak berputus asa menyelesaikan Tugas Akhir. Sebenarnya saat itu nasib saya sedang berada diujung tanduk antara lulus atau D.O
dengan perkembangan teknologi navigasi sekarang ini, teknik navigasi langit tinggal menjadi seni, bukan lagi menjadi alternatif utama. Ya tidak bisa disalahkan karena teknik navigasi langit memang "agak ribet", namun sebenarnya sangat mengasyikkan. Apalagi kalau mengingat kutipan ayat diatas, rasanya benar-benar menjadi "ulil albab" yang disebut dalam Alqur'an.
Dengan ini saya ingin berkomitmen untuk menshare sedikit banyak teknik navigasi langit yang saya ketahui melalui blog ini. Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan. Terus terang sudah lama saya berkeinginan tapi entah kenapa koq belum kesampaian. Tunggu yah postingan-postinganya. Insya Allah....
05 April 2007
Halo, Namaku Lyra
Halo semua...
aku lyra, putri dari babe ech yang punya blog ini. hari ini adalah hari ulangku yang pertama dan babe menyuruhku nulis disini supaya om dan tante semua bisa kenal denganku. Salam kenal.
Aku dilahirkan tepat setahun lalu pada pukul lima pagi hari. Kalau dibandingkan kelahiran si abang lutfan, kelahiranku lumayan lancar. Begitu ibu dateng ke klinik ibu bidan, kurang lebih satu jam kemudian aku sudah lahir.
Ibu memberiku nama Lyra Bellatrix, sesuai dengan perjanjian antara ibu dan babe bahwa anak perempuan akan diberi nama oleh ibu. Namun babe menyelipkan "Erisa" ditengah-tengah, jadilah nama lengkap ku Lyra Erisa Bellatrix. Ibu dan babe memanggilku Lyra, namun oma, om serta tante memanggilku Laila. Ada banyak alternatif lain untuk memanggil namaku: Ila, Lila, Eri, Eris, Risa, Bella, Isabella dan lain-lain... Silahkan pilih.
Kata ibu, namaku diambil dari nama bintang dan rasi bintang. Lyra adalah nama salah satu rasi bintang dan Bellatrix diambil dari salah satu nama bintang di rasi Orion. Erisa diambil dari Eris, nama planet kerdil (yang gagal jadi planet ke-10). Btw nama planet itukan baru di launch 5 bulan setelah aku lahir? Ternyata Babe hebat juga ...
Btw, kata orang-orang namaku keren dan unik, terutama nama "Bellatrix". Kata tante irma di Bandung "Itu siapanya Obelix?" Bahkan teman-teman babe dikantor menuduh namaku diambil dari salah satu varian UNIX atau salah satu distro Linux. (mentang-mentang babe orang IT). Kesian babe. tapi ibu suka dengan nama itu. Bellatrix adalah nama pejuang wanita jaman romawi dulu (seangkatan sama tante Xena ga yaa?) dan ibu berharap jika aku dewasa nanti mempunyai semangat juang untuk mempertahankan kebenaran dan keadilan. Cieee...
Jarak kelahiranku dengan kelahiran abang Lutfan cuma 1 tahun 4 bulan. cukup dekat. Hal ini sebenarnya membuat ibu setress saat awal-awal kelahiran. Untungnya babe sering menghibur dan membesarkan hati ibu. kata babe karena aku dan abang hampir sepantar, kami berdua bisa belajar saling berbagi dan toleransi sejak masih kecil. mudah-mudahan bisa ya be? Kelihatan si abang sudah mulai belajar dan sayang sama aku. Pernah malam-malam ketika sedang tidur aku invasi ke kapling tidurnya si abang. Ibu dan Babe mendapati bang lutfan kepepet dan akhirnya tidur sambil duduk tanpa protes. Berbagi ni yee....
Kalau nangis suaraku sangat keras dan lepas. Kayak suara mobil pemadam kebakaran kata babe. Berlainan jauh dari bang lutfan yang suara tangisnya sering ditahan dan hampir tidak kedengaran.
Katanya seh sifat-sifatku agak keras kepala dan bawel lebih mirip sifat ibu. Sementara bang lutfan anaknya suka iseng dan aneh-aneh tapi toleransi tinggi, lebih mirip sifat babe. Namun dari tampang justru kebalikan. wajahku lebih mirip babe sementara bang lutfan lebih mirip ibu.
Selamat ulang tahun nak, Kata babe dan ibu. Mereka mendoakan ku jadi anak yang sholehah, cerdas dan berbakti pada orang tua serta bermanfaat bagi masyarakat. Amin....
aku lyra, putri dari babe ech yang punya blog ini. hari ini adalah hari ulangku yang pertama dan babe menyuruhku nulis disini supaya om dan tante semua bisa kenal denganku. Salam kenal.
Aku dilahirkan tepat setahun lalu pada pukul lima pagi hari. Kalau dibandingkan kelahiran si abang lutfan, kelahiranku lumayan lancar. Begitu ibu dateng ke klinik ibu bidan, kurang lebih satu jam kemudian aku sudah lahir.
Ibu memberiku nama Lyra Bellatrix, sesuai dengan perjanjian antara ibu dan babe bahwa anak perempuan akan diberi nama oleh ibu. Namun babe menyelipkan "Erisa" ditengah-tengah, jadilah nama lengkap ku Lyra Erisa Bellatrix. Ibu dan babe memanggilku Lyra, namun oma, om serta tante memanggilku Laila. Ada banyak alternatif lain untuk memanggil namaku: Ila, Lila, Eri, Eris, Risa, Bella, Isabella dan lain-lain... Silahkan pilih.
Kata ibu, namaku diambil dari nama bintang dan rasi bintang. Lyra adalah nama salah satu rasi bintang dan Bellatrix diambil dari salah satu nama bintang di rasi Orion. Erisa diambil dari Eris, nama planet kerdil (yang gagal jadi planet ke-10). Btw nama planet itukan baru di launch 5 bulan setelah aku lahir? Ternyata Babe hebat juga ...
Btw, kata orang-orang namaku keren dan unik, terutama nama "Bellatrix". Kata tante irma di Bandung "Itu siapanya Obelix?" Bahkan teman-teman babe dikantor menuduh namaku diambil dari salah satu varian UNIX atau salah satu distro Linux. (mentang-mentang babe orang IT). Kesian babe. tapi ibu suka dengan nama itu. Bellatrix adalah nama pejuang wanita jaman romawi dulu (seangkatan sama tante Xena ga yaa?) dan ibu berharap jika aku dewasa nanti mempunyai semangat juang untuk mempertahankan kebenaran dan keadilan. Cieee...
Jarak kelahiranku dengan kelahiran abang Lutfan cuma 1 tahun 4 bulan. cukup dekat. Hal ini sebenarnya membuat ibu setress saat awal-awal kelahiran. Untungnya babe sering menghibur dan membesarkan hati ibu. kata babe karena aku dan abang hampir sepantar, kami berdua bisa belajar saling berbagi dan toleransi sejak masih kecil. mudah-mudahan bisa ya be? Kelihatan si abang sudah mulai belajar dan sayang sama aku. Pernah malam-malam ketika sedang tidur aku invasi ke kapling tidurnya si abang. Ibu dan Babe mendapati bang lutfan kepepet dan akhirnya tidur sambil duduk tanpa protes. Berbagi ni yee....
Kalau nangis suaraku sangat keras dan lepas. Kayak suara mobil pemadam kebakaran kata babe. Berlainan jauh dari bang lutfan yang suara tangisnya sering ditahan dan hampir tidak kedengaran.
Katanya seh sifat-sifatku agak keras kepala dan bawel lebih mirip sifat ibu. Sementara bang lutfan anaknya suka iseng dan aneh-aneh tapi toleransi tinggi, lebih mirip sifat babe. Namun dari tampang justru kebalikan. wajahku lebih mirip babe sementara bang lutfan lebih mirip ibu.
Selamat ulang tahun nak, Kata babe dan ibu. Mereka mendoakan ku jadi anak yang sholehah, cerdas dan berbakti pada orang tua serta bermanfaat bagi masyarakat. Amin....
03 April 2007
Iridium
Mungkin salah satu kegagalan terbesar sebuah perusahaan Teknologi di abad ini adalah IRIDIUM. Mulai beroperasi Bulan desember 1998, perusahaan ini jatuh bangkrut pada bulan Agustus 1999. Hanya kurang dari setahun menjalankan bisnisnya sebagai sebuah operator telepon satelit.
Iridium adalah sebuah operator telekomunikasi Global. Dengan 66 satelit yang berfungsi sebagai "BTS" (sebenarnya cara kerjanya tidak sama persis seperti BTS-nya jaringan GSM), siapapun dan dimanapun di muka bumi ini bisa melakukan komonikasi. Walaupun ditengah laut, diatas gunung, bahkan di kutub utara/selatan sekalipun dimana tidak ada operator selular yang mampu menjangkau daerah tersebut. Sebelum Iridium, telepon satelit sebenarnya sudah ada namun wilayah coveragenya sangat terbatas.
Iridium diambil dari nama sebuah unsur dengan nomor atom 77, sama dengan jumlah satelit pada awal desain yang dikemudian hari di desain ulang sehingga hanya 66 satelit (tapi koq tidak ganti nama yaa?)
Dari sisi operasional, Layanan Iridium berfungsi normal. Mengapa bangkrut? karena tidak laku (hanya berhasil menjaring 50 ribuan pelanggan) sementara biaya operasional memelihara 66 buah satelit sungguh sangat mahal. Lalu mengapa tidak lakU? ada banyak penyebab. Selain (konon) strategi dan pemasaran yang buruk, secara teknis Iridium ini memang punya banyak kelemahan:
- Handheld atau pesawat (HP) Iridium relatif besar dan berat. Kebanyakan customer menginginkan handheld yang ramping, ringan dan enak dibawa. Namun pesawat iridium pada dasarnya membutuhkan daya yang kuat untuk menjangkau satelit yang mengorbit sekitar 780 km diatas Bumi sehingga membutuhkan komponen baterai yang besar.
- Tidak ada sinyal di dalam ruangan/gedung
Unacceptable untuk pelanggan orang kantoran atau rumahan.
- tarif yang mahal
Iridium hanya cocok untuk orang-orang yang berada di daerah terpencil dimana sama sekali tidak ada layanan telekomunikasi. Dengan tarif GSM yang semakin kompetitif dan jaringan interkoneksi (roaming) antar provider yang makin luas, bagi kebanyakan orang yang aktif di daerah perkotaan masih lebih murah menggunakan provider GSM yang ada walaupun harus berpindah kota atau negara.
Kegagalan Iridium hampir saja menyebabkan kesemua satelit seharga 7 milyar dollar harus dibakar sia-sia di atmosfer, hingga muncul kampanye untuk menyelamatkan iridium. Namun Iridium pada akhirnya terselamatkan dari nasib buruk. Sekitar tahun 2000 US department of Defence menggunakan Jaringan Iridium sebagai saluran komunikasinhya. Iridium perlahan bangkit dari keterpurukannya dan beroperasi hingga sekarang.
Buat anda peminat astronomi, Satelit iridium menyebabkan suatu fenomena yang dikenal dengan Iridium Flare. Fenomena yang dimaksud adalah kilatan cahaya akibat pantulan sinar matahari pada solar panel satelit tersebut. Kecerlangan Iridium flare cukup terang, sekitar Magnitudo -8, dan dapat diprediksi dengan akurat kapan dan dimana akan terjadi.
Iridium adalah sebuah operator telekomunikasi Global. Dengan 66 satelit yang berfungsi sebagai "BTS" (sebenarnya cara kerjanya tidak sama persis seperti BTS-nya jaringan GSM), siapapun dan dimanapun di muka bumi ini bisa melakukan komonikasi. Walaupun ditengah laut, diatas gunung, bahkan di kutub utara/selatan sekalipun dimana tidak ada operator selular yang mampu menjangkau daerah tersebut. Sebelum Iridium, telepon satelit sebenarnya sudah ada namun wilayah coveragenya sangat terbatas.
Iridium diambil dari nama sebuah unsur dengan nomor atom 77, sama dengan jumlah satelit pada awal desain yang dikemudian hari di desain ulang sehingga hanya 66 satelit (tapi koq tidak ganti nama yaa?)
Dari sisi operasional, Layanan Iridium berfungsi normal. Mengapa bangkrut? karena tidak laku (hanya berhasil menjaring 50 ribuan pelanggan) sementara biaya operasional memelihara 66 buah satelit sungguh sangat mahal. Lalu mengapa tidak lakU? ada banyak penyebab. Selain (konon) strategi dan pemasaran yang buruk, secara teknis Iridium ini memang punya banyak kelemahan:
- Handheld atau pesawat (HP) Iridium relatif besar dan berat. Kebanyakan customer menginginkan handheld yang ramping, ringan dan enak dibawa. Namun pesawat iridium pada dasarnya membutuhkan daya yang kuat untuk menjangkau satelit yang mengorbit sekitar 780 km diatas Bumi sehingga membutuhkan komponen baterai yang besar.
- Tidak ada sinyal di dalam ruangan/gedung
Unacceptable untuk pelanggan orang kantoran atau rumahan.
- tarif yang mahal
Iridium hanya cocok untuk orang-orang yang berada di daerah terpencil dimana sama sekali tidak ada layanan telekomunikasi. Dengan tarif GSM yang semakin kompetitif dan jaringan interkoneksi (roaming) antar provider yang makin luas, bagi kebanyakan orang yang aktif di daerah perkotaan masih lebih murah menggunakan provider GSM yang ada walaupun harus berpindah kota atau negara.
Kegagalan Iridium hampir saja menyebabkan kesemua satelit seharga 7 milyar dollar harus dibakar sia-sia di atmosfer, hingga muncul kampanye untuk menyelamatkan iridium. Namun Iridium pada akhirnya terselamatkan dari nasib buruk. Sekitar tahun 2000 US department of Defence menggunakan Jaringan Iridium sebagai saluran komunikasinhya. Iridium perlahan bangkit dari keterpurukannya dan beroperasi hingga sekarang.
Buat anda peminat astronomi, Satelit iridium menyebabkan suatu fenomena yang dikenal dengan Iridium Flare. Fenomena yang dimaksud adalah kilatan cahaya akibat pantulan sinar matahari pada solar panel satelit tersebut. Kecerlangan Iridium flare cukup terang, sekitar Magnitudo -8, dan dapat diprediksi dengan akurat kapan dan dimana akan terjadi.
02 April 2007
TSM Certified
Beberapa bulan terakhir ini saya selalu mengerjakan projek instalasi IBM Tivoli Storage Manager (TSM). Sepertinya saya memang diarahkan menjadi spesialis TSM. Sudah tentu saya diharapkan ambil sertifikasi TSM. Dan begitulah, minggu lalu saya ambil TSM exam (000-799) di executrain dan alhamdulillah, lulus dengan skor 960. Not bad, nyaris 100% (cuma salah 2 soal!)
Target tahun ini ambil 3 sertifikasi dengan 4 exam. mudah-mudahan bisa tercapai, syukur-syukur terlampaui.
----
Target tahun ini ambil 3 sertifikasi dengan 4 exam. mudah-mudahan bisa tercapai, syukur-syukur terlampaui.
----
Dear Ech,
Certification: IBM Certified Deployment Professional -- Tivoli Storage Manager V5.3
Congratulations on achieving your IBM certification! You have also earned the right to identify yourself as an IBM Certified Professional using the IBM Certified for Tivoli Software mark on your business cards and correspondence.
To obtain your certificate, please visit the IBM Certification Member Site at www.ibm.com/certify/members. Select "Member Services" and then "Certificate Requests." We also ask that you update your Address Information, including your personal data privacy options. These privacy options help us know how to best communicate with you, and allow you to indicate if your certification status can be provided to others.
Napak Tilas
Sejak kelahiran anak pertama dua setengah tahun lalu, praktis saya tidak pernah ke bandung tempat dimana saya 7 tahun pernah tinggal dan kuliah disana.
Kangen, terutama suasana dan kesejukan udara bandung yang hampir tidak pernah saya rasakan sejak lulus dan kembali ke jakarta (yang sumpek). Ketika ada urusan dinas kantor ke bandung, kesempatan ini saya manfaatkan untuk refresh sekaligus bernostalgia. Sendiri.
Urus dulu masalah pekerjaan. Ada problem TSM di Telkom jalan Lembong. Problem: Schedule TSM missed sehingga setiap hari selalu gagal backup. Agit menyerah, IBM Bandung juga. Ngoprek 2 hari saya juga hampir menyerah karena tidak ada log error yang terbangkit hingga bisa saya analisa. Namun akhirnya ketahuan juga bahwa masalahnya bukan ada pada TSM tapi di OS: Ada sebuah folder rusak yang menyebabkan proses backup menggantung (tidak selesai-selesai). Sepele, namun karena total volume data yang harus saya periksa hampir 1 TB (ngetes backup sampai ketemu masalah saja makan waktu 4 jam-an) menyebabkan masalah ini hampir terluput. Masalah terbesarnya adalah tidak ada log error yang tercatat.
Urusan kantor selesai sekarang jalan-jalan. Mengunjungi lingkungan kost-an dulu (daerah sekeloa) masih seperti dulu. namun mantan rumah kost saya sudah berubah banyak. Sekarang ini lebih rapi dan didandanin oleh pemiliknya (dulu "agak" kumuh) sampai-sampai di buatkan kolam ikan plus air mancur di halamannya. Itu masih rumah kost bukan ya?
Mengunjungi kampus sebagian sudah berubah (dan yang pasti udah basi. udah lama berubahnya). Bagian student center dan kantin mahasiswa yang sudah tidak ada bekasnya. Gedung LFM (Liga Film Maha siswa atau di plesetin jadi Liga Fakir Miskin) masih ada tapi kayaknya sudah tidak ada lagi bioskop kampus yang dulu memutar film bioskop seminggu dua kali.
Menelusuri lorong kampus dan jalan yang pernah ribuan kali saya lewati. Lewat juga ruang kuliah, ruang asisten di ruang dimana saya sering menginap setiap hari, perpustakaan dimana setiap hari saya mangkal disana. Waktu berlalu, masa berganti. Teman-teman, sedang apa kalian saat ini? Dulu, belum terbayang bahwa suatu saat saya akan merindukan kebersamaan kita waktu kuliah. Walaupun bertahun telah berlalu ternyata saya masih mencintai kampus ini.
Pulang ke Jakarta lewat Tol Padaleunyi. Sial, jalan ini tidak enak dipakai istirahat. Berkali-kali saya terbanting-banting di dalam mobil (travel) jadi tidak bisa tidur. Tapi alhamdulillah akhirnya sampai dengan selamat di rumah.
Kangen, terutama suasana dan kesejukan udara bandung yang hampir tidak pernah saya rasakan sejak lulus dan kembali ke jakarta (yang sumpek). Ketika ada urusan dinas kantor ke bandung, kesempatan ini saya manfaatkan untuk refresh sekaligus bernostalgia. Sendiri.
Urus dulu masalah pekerjaan. Ada problem TSM di Telkom jalan Lembong. Problem: Schedule TSM missed sehingga setiap hari selalu gagal backup. Agit menyerah, IBM Bandung juga. Ngoprek 2 hari saya juga hampir menyerah karena tidak ada log error yang terbangkit hingga bisa saya analisa. Namun akhirnya ketahuan juga bahwa masalahnya bukan ada pada TSM tapi di OS: Ada sebuah folder rusak yang menyebabkan proses backup menggantung (tidak selesai-selesai). Sepele, namun karena total volume data yang harus saya periksa hampir 1 TB (ngetes backup sampai ketemu masalah saja makan waktu 4 jam-an) menyebabkan masalah ini hampir terluput. Masalah terbesarnya adalah tidak ada log error yang tercatat.
Urusan kantor selesai sekarang jalan-jalan. Mengunjungi lingkungan kost-an dulu (daerah sekeloa) masih seperti dulu. namun mantan rumah kost saya sudah berubah banyak. Sekarang ini lebih rapi dan didandanin oleh pemiliknya (dulu "agak" kumuh) sampai-sampai di buatkan kolam ikan plus air mancur di halamannya. Itu masih rumah kost bukan ya?
Mengunjungi kampus sebagian sudah berubah (dan yang pasti udah basi. udah lama berubahnya). Bagian student center dan kantin mahasiswa yang sudah tidak ada bekasnya. Gedung LFM (Liga Film Maha siswa atau di plesetin jadi Liga Fakir Miskin) masih ada tapi kayaknya sudah tidak ada lagi bioskop kampus yang dulu memutar film bioskop seminggu dua kali.
Menelusuri lorong kampus dan jalan yang pernah ribuan kali saya lewati. Lewat juga ruang kuliah, ruang asisten di ruang dimana saya sering menginap setiap hari, perpustakaan dimana setiap hari saya mangkal disana. Waktu berlalu, masa berganti. Teman-teman, sedang apa kalian saat ini? Dulu, belum terbayang bahwa suatu saat saya akan merindukan kebersamaan kita waktu kuliah. Walaupun bertahun telah berlalu ternyata saya masih mencintai kampus ini.
Pulang ke Jakarta lewat Tol Padaleunyi. Sial, jalan ini tidak enak dipakai istirahat. Berkali-kali saya terbanting-banting di dalam mobil (travel) jadi tidak bisa tidur. Tapi alhamdulillah akhirnya sampai dengan selamat di rumah.
Langganan:
Postingan (Atom)