Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui (QS Al An'aam:97)
".. dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk (QS An Nahl: 16)
Kedua ayat Alqur'an diatas menginspirasikan saya ketika menyusun Tugas Akhir sekitar 6 tahun yang lalu. Menurut Alqur'an, Salah satu hikmah diciptakannya bintang-bintang bagi manusia adalah sebagai alat bantu navigasi. Dari sini berkembanglah ilmu Celestial navigation atau dalam bahasa Indonesianya "Navigasi langit", sebuah cabang ilmu yang menggunakan bintang-bintang sebagai penunjuk arah dan kedudukan. penentuan kedudukan menggunakan bintang-bintang sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. terdapat beberapa teknik atau metoda yang sudah dikenal secara umum (dalam Tugas akhir waktu itu saya merumuskan sebuah metode baru)
Walaupun demikian, wacana navigasi langit masih sangat sedikit dalam khasanah keilmuan di Indonesia, setidaknya dari lingkungan sekitar saya pada waktu itu. Saya ingat ketika saya mempresentasikan TA saya di depan dosen-dosen astronomi di Boscha, mereka semua sangat antusias dan berkomentar (kira-kira) "tema seperti ini belum pernah dibahas di jurusan kita". Oyah, Saya harus berterima kasih kepada staff dosen terutama pak Moedji Raharto (kepala UPT Boscha saat itu) yang telah mengizinkan saya menggunakan teleskop Bosscha yang saya idam-damkan dari kecil. "Kamu tuh mahasiswa non-astronomi pertama yang pernah pakai teleskop ini" kata mas irfan, "kuncen"nya Bosscha.
Di jurusan saya sendiri juga hampir sama, draft TA saya tidak dikembalikan oleh dosen penguji (diminta oleh mereka dengan alasan ingin baca-baca lagi), Lebih-lebih lagi dosen pembimbing saya. beliau bersusah payah mencarikan saya pesawat terbang untuk menguji metode saya (nyewa pesawat kan mahal), Begitu semangatnya beliau rela bangun jam 3 pagi untuk menemani saya berkonsultasi, mengambil data, plus jadi tukang foto! (Dokumentasi foto juga inisiatip beliau, bukan keinginan saya). Terus terang saya tidak akan melupakan kebaikan beliau seumur hidup. Juga semangatnya yang menjadi energi buat saya untuk tidak berputus asa menyelesaikan Tugas Akhir. Sebenarnya saat itu nasib saya sedang berada diujung tanduk antara lulus atau D.O
dengan perkembangan teknologi navigasi sekarang ini, teknik navigasi langit tinggal menjadi seni, bukan lagi menjadi alternatif utama. Ya tidak bisa disalahkan karena teknik navigasi langit memang "agak ribet", namun sebenarnya sangat mengasyikkan. Apalagi kalau mengingat kutipan ayat diatas, rasanya benar-benar menjadi "ulil albab" yang disebut dalam Alqur'an.
Dengan ini saya ingin berkomitmen untuk menshare sedikit banyak teknik navigasi langit yang saya ketahui melalui blog ini. Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan. Terus terang sudah lama saya berkeinginan tapi entah kenapa koq belum kesampaian. Tunggu yah postingan-postinganya. Insya Allah....
3 komentar:
Wow... Mas Ech ternyata sudah begitu lama menjadi blogger... beberapa isinya menggigit... saya akan jalan-jalan lebih lama. Mudah-mudaha sempat...
Saya paling senang membaca yang berada perbatasan...
Salam.
pak Agor,
maksudnya di perbatasan itu apa yaa?
thx
Download gratis Al Qur'an PDF terjemah depag RI
Sangat berguna bagi yang hendak berpindah ke versi digital namun ingin tampilan sesuai versi cetak,
karena versi PDF ini, pergantian halaman, dibuat semirip mungkin dengan versi cetak.
Kunjungi:
nafanakhun.wordpress.com
Juga ada Navigasi Langit, Cara penentuan arah kiblat dengan bantuan Matahari dan Bintang yang bisa digunakan TIAP HARI (Siang dan Malam)
Semoga bermanfaat
Genghis Khun
Http://nafanakhun.wordpress.com
Posting Komentar