(serial navigasi langit #1)
Dalam skala kecil, permukaan bumi dapat diasumsikan sebagai bidang datar. Untuk skala yang lebih luas, asumsi ini tidak dapat diterapkan mengingat pada kenyataannya permukaan bumi berbentuk lengkungan bola. Asumsi bumi datar hanya dapat diterapkan sejauh kesalahan jarak dan sudut yang terjadi akibat efek kelengkungan bumi masih dapat diabaikan.
Lingkar paralel adalah lingkaran yang memotong tegak lurus terhadap sumbu putar bumi. Lingkaran paralel yang tepat membagi dua belahan bumi utara-selatan yaitu lingkar paralel 0o disebut lingkaran equator. Lingkar paralel berharga positif ke utara hingga 90o pada titik kutub utara dan sebaliknya negatif ke selatan hingga -90o pada titik kutub selatan. Lingkar meridian adalah lingkaran yang sejajar dengan sumbu bumi dan memotong tegak lurus bidang equator. Setengah garis lingkar meridian yang melalui kota Greenwich di UK (dari kutub utara ke kutub selatan) disepakati sebagai garis meridian utama, yaitu longituda 0o. Setengah lingkaran tepat 180o di belakang garis meridian utama disepakati sebagai garis penanggalan internasional. Kedua garis ini membagi belahan bumi menjadi belahan barat dan belahan timur.
Jarak terpendek diantara dua titik pada suatu permukaan bola adalah garis lengkung yang disebut dengan Lingkaran Besar (Great Circle). Sebuah pesawat yang melakukan penerbangan dari suatu titik kedudukan di permukaan bumi menuju titik berikutnya diharapkan melalui lintasan sepanjang busur lingkaran besar yang melalui dua titik tersebut. Dengan cara ini jarak yang ditempuh antara dua titik tersebut akan minimal. Pada kenyataannya, hal ini sulit untuk direalisasikan. Sebuah pesawat yang menjalani lintasan lingkaran besar setiap saat harus mengubah arah terbang pesawat, karena lingkaran besar memotong lingkar meridian pada sudut yang berbeda-beda di tiap titik, kecuali jika lingkaran besar itu sendiri adalah lingkar equator. Pesawat terbang biasanya menjalani lintasan yang disebut dengan Rhumb Line. Rhumb line memotong lingkar meridian dengan besar sudut yang tetap (constant azimuth) sehingga setiap pesawat yang menjalani lintasan rhumb line tidak perlu merubah arah terbang pesawat selama perjalanan. Dengan demikian seorang pilot akan lebih menyukai terbang melalui lintasan rhumb line, karena ia tidak perlu merubah arah terbang pesawat setiap saat. Namun karena jarak lintasan rhumb line selalu lebih panjang dibanding lintasan melalui lingkaran besar untuk dua titik yang sama, hal ini menjadi masalah pada efesiensi waktu dan bahan bakar untuk setiap misi penerbangan.
Gambar di sebelah memperlihatkan perbedaan antara garis lingkaran besar dan rhumb line. Perhatikan untuk lintasan terbang sepanjang lingkaran besar, azimuth pada setiap titik potong antara lingkaran besar dengan lingkar meridian (Az1, Az2 ... Az5) semakin lama semakin besar, sementara itu pada lintasan terbang sepanjang rhumb line, azimuth pada setiap titik potong antara rhumb line dan lingkar meridian selalu sama.
14 Juni 2007
12 Juni 2007
Guru Arogan Atau Murid kurang Ajar?
Ada seorang siswa SMA menulis uneg-uneg dan caci maki kepada gurunya dengan bahasa yang kasar didalam blognya. Dan kebetulan blognya tersebut dibaca oleh guru-guru, alhasil murid tersebut di ciduk dari kelasnya pada saat itu juga untuk diberikan "wejangan". Ini kisah nyata dari salah satu siswa di SMA almamater saya.
Mungkin zaman sekarang cerita diatas bukanlah hal aneh. Ketika saya membaca testimoni dalam profil friendster sma saya, saya sedikit mengerenyitkan dahi membaca beberapa testimoni yang kasar mencaci maki guru-guru. Ada guru yang di katain gay lah, munafik, berkepala ular. Wah... apa guru-guru itu begitu dibenci sampai sekasar itu bahasanya. Well... SMA saya memang agak unik. Gurunya yang galak dan bengis itu tradisi sudah dari sejak puluhan tahun lalu. kalau ketemu sama alumni dari angkatan lain, pastilah pembahasan yang menarik adalah "pak anu masih galak ga? Bu itu masih bawel ga?" dan kisah lain seputar murid-murid yang pernah jadi korban
Beberapa bulan lalu saya berkunjung ke SMA saya. ngobrol-ngobrol dengan guru-guru tiba-tiba kepala sekolah masuk dan saya diperkenalkan dengan pak kepsek "Ini alumni" kata wali kelas saya. "Dulu murid saya" tambah beliau. Tidak saya sangka beberapa guru lain ikut nyeletuk "Murid saya juga tuh pak..." "Iya... saya dulu juga gurunya pak". "saya juga pak...". Saya surprise ternyata guru-guru saya bangga terhadap saya (dan ternyata masih banyak yang ingat) padahal sudah hampir 13 tahun yang lalu saya lulus dari sana. Di lain waktu (beberapa bulan yang lalu juga) istri saya ngobrol-ngobrol salah satu guru saya dan berkomentar "ngomong-ngomong suami kamu dulu tuh murid favorit saya". Ooo yah?
Kembali kemasa lalu, Saya boleh dibilang bukan murid manis teladan (tapi juga bukan biang kerok loo) Beberapa kali kena razia rambut panjang, kabur pas jam pelajaran, Di omelin di ruang guru (bahkan pernah satu jam pelajaran didedikasikan khusus untuk ngomelin saya di ruang kelas) Prestasi saya pun biasa saja, paling top cuma ranking 9 (pernah juga masuk rangking 30-an). Di setrap? biasa koq, tapi biasanya berjamaah. Guru yang bilang saya adalah "murid favoritnya" dulu pernah memberi saya nilai NOL! dan beberapa kali nilai dibawah lima (benar-benar membuat saya cemas akan masa depan saya). Mengagetkan kalau ternyata beliau menyukai saya ;)
Ya, kalau di ingat-ingat memang banyak kenangan tidak mengenakkan. Beberapa kali saya merasa perlakuan yang saya alami sangatlah tidak adil. Namun seiring berjalan waktu, saya menyadari yang dilakukan oleh guru bukan semata masalah pribadi. Mereka melakukan apa yang (menurut mereka) harus dilakukan oleh seorang guru. Jadi kalau saya ditanya apakah dulu guru-guru saya ini arogan? saya akan jawab Ya! Namun Pada akhirnya saya menyadari dalam beberapa hal (tidak semua) tindakan mereka ada benarnya. Bisa jadi kalau bukan karena didikan yang "keras", belum tentu saya menjadi diri saya yang sekarang. Dan kenyataannya mereka tidak membenci murid-nya koq. Hal ini yang masih belum di pahami oleh murid-murid (atau alumni) yang masih ABG. Disisi lain hendaknya hal ini menjadi masukan bagi guru kami tercinta, apa arogansi masih menjadi pendekatan yang cocok untuk anak usia SMA di jaman sekarang?
Mungkin zaman sekarang cerita diatas bukanlah hal aneh. Ketika saya membaca testimoni dalam profil friendster sma saya, saya sedikit mengerenyitkan dahi membaca beberapa testimoni yang kasar mencaci maki guru-guru. Ada guru yang di katain gay lah, munafik, berkepala ular. Wah... apa guru-guru itu begitu dibenci sampai sekasar itu bahasanya. Well... SMA saya memang agak unik. Gurunya yang galak dan bengis itu tradisi sudah dari sejak puluhan tahun lalu. kalau ketemu sama alumni dari angkatan lain, pastilah pembahasan yang menarik adalah "pak anu masih galak ga? Bu itu masih bawel ga?" dan kisah lain seputar murid-murid yang pernah jadi korban
Beberapa bulan lalu saya berkunjung ke SMA saya. ngobrol-ngobrol dengan guru-guru tiba-tiba kepala sekolah masuk dan saya diperkenalkan dengan pak kepsek "Ini alumni" kata wali kelas saya. "Dulu murid saya" tambah beliau. Tidak saya sangka beberapa guru lain ikut nyeletuk "Murid saya juga tuh pak..." "Iya... saya dulu juga gurunya pak". "saya juga pak...". Saya surprise ternyata guru-guru saya bangga terhadap saya (dan ternyata masih banyak yang ingat) padahal sudah hampir 13 tahun yang lalu saya lulus dari sana. Di lain waktu (beberapa bulan yang lalu juga) istri saya ngobrol-ngobrol salah satu guru saya dan berkomentar "ngomong-ngomong suami kamu dulu tuh murid favorit saya". Ooo yah?
Kembali kemasa lalu, Saya boleh dibilang bukan murid manis teladan (tapi juga bukan biang kerok loo) Beberapa kali kena razia rambut panjang, kabur pas jam pelajaran, Di omelin di ruang guru (bahkan pernah satu jam pelajaran didedikasikan khusus untuk ngomelin saya di ruang kelas) Prestasi saya pun biasa saja, paling top cuma ranking 9 (pernah juga masuk rangking 30-an). Di setrap? biasa koq, tapi biasanya berjamaah. Guru yang bilang saya adalah "murid favoritnya" dulu pernah memberi saya nilai NOL! dan beberapa kali nilai dibawah lima (benar-benar membuat saya cemas akan masa depan saya). Mengagetkan kalau ternyata beliau menyukai saya ;)
Ya, kalau di ingat-ingat memang banyak kenangan tidak mengenakkan. Beberapa kali saya merasa perlakuan yang saya alami sangatlah tidak adil. Namun seiring berjalan waktu, saya menyadari yang dilakukan oleh guru bukan semata masalah pribadi. Mereka melakukan apa yang (menurut mereka) harus dilakukan oleh seorang guru. Jadi kalau saya ditanya apakah dulu guru-guru saya ini arogan? saya akan jawab Ya! Namun Pada akhirnya saya menyadari dalam beberapa hal (tidak semua) tindakan mereka ada benarnya. Bisa jadi kalau bukan karena didikan yang "keras", belum tentu saya menjadi diri saya yang sekarang. Dan kenyataannya mereka tidak membenci murid-nya koq. Hal ini yang masih belum di pahami oleh murid-murid (atau alumni) yang masih ABG. Disisi lain hendaknya hal ini menjadi masukan bagi guru kami tercinta, apa arogansi masih menjadi pendekatan yang cocok untuk anak usia SMA di jaman sekarang?
06 Juni 2007
ITM Certified
Alhamdulillah, kemarin ambil exam 000-890 "IBM Tivoli Monitoring v6.1 di executrain dan lulus dengan skor 840. Lumayan lah untuk saya yang masih sedikit pengalaman implementasi ITM.
---
---
Dear Ech,
Certification: IBM Certified Deployment Professional -- Tivoli Monitoring V6.1
Congratulations on achieving your IBM certification! Your certificate(s) are attached below, in .PDF file format. You can view your certificate, using Adobe Acrobat V5.0 or higher, or print it on any high quality color printer. You have also earned the right to identify yourself as an IBM Certified Professional using the IBM Certified for Tivoli Software mark on your business cards and correspondence.
To obtain your certificate, please visit the IBM Certification Member Site at www.ibm.com/certify/members. Select "Member Services" and then "Certificate Requests." We also ask that you update your Address Information, including your personal data privacy options. These privacy options help us know how to best communicate with you, and enable you to let us know if your certification status can be provided to others.
Langganan:
Postingan (Atom)