04 Maret 2008

Trip to Bangkok (1)

Dua minggu lalu ada penawaran dari bos untuk pergi training ke bangkok, langsung saya saya iyakan. I need break boss!. Sudah beberapa bulan ini begitu suntuk dengan kerjaan yang belum kelar-kelar (juga) sampai sekarang (oleh karena itulah blog ini miskin postingan).

Jadi ini adalah perjalanan pertama saya ke Thailand. Kebetulan sendirian saja dan tidak punya satu orang kenalan pun disana. Namun perjalanan tidak saya persiapkan dengan matang karena kesibukan. Sehari sebelum keberangkatan, saya baru cari-cari hotel dan melakukan reservasi (via internet). Alhamdulillah saya bisa melakukan reservasi via asiatravel. kalau tidak, mungkin saya bisa terlantar begitu sampai di Bangkok karena tidak tahu mau kemana dan cari hotel dimana.

Tiket sebelumnya telah diurus oleh bagian admin. Saya diberi pilihan antara Garuda atau Malaysia Airlines. penerbangan garuda ke bangkok jadwalnya malam hari (sampai Bangkok jam 2 pagi) jadi saya prefer menggunakan Malaysia Airlines yang berangkat jam 11 pagi. Ada pilihan menggunakan SQ dan Thai airlines tapi lebih mahal.

Pesawat transit sebentar di bandara KL. mengingatkan saya tahun lalu saya pernah kesini dan sholat di mushola yang sama. Sekitar dua jam kemudian akhirnya mendarat dengan selamat di bandara Svarnabhumi, bangkok. Ini adalah bandara Internasional Bankok yang baru (di resmikan tahun 2006). Dari bandara menuju hotel ditempuh dalam waktu kurang lebih setengah jam menggunakan taxi via tol. Agak aneh dengan taxi driver yang saya tumpangi. Isi bagasinya penuh dengan barang pribadi si supir dan dashboard depan penuh dengan tempelan pernak pernik foto keluarga, hiasan jam, album CD dan bahkan ybs memperlihatkan album foto keluarga. Tapi yang paling parah adalah ini taxi tanpa argo. Total yang saya harus bayar termasuk 2x tol (75 bath) dan airport surcharge (50 bath) adalah 450 bath atau sekitar Rp 150 ribu rupiah. Saya tidak tahu berapa tarif normal untuk jarak sejauh itu (memang lumayan jauh sih) Tapi saya pikir masih bisa diterima lah, kalau di jakarta jarak segitu mungkin tarifnya 80-100 ribu rupiah diluar tol dan surcharge.

Bangkok adalah sebuah kota yang padat, itu kesan pertama saya pertama kali jalan-jalan menyusuri trotoar jalan raya di malam hari tidak lama setelah saya sampai di hotel. Dibanding Jakarta, bangkok terkesan lebih padat karena infrastruktur jalan raya yang lebih ruwet, ditambah statiun BTS (=MRT di singapura). Namun suasana tidak jauh berbeda dengan di Jakarta. Banyak pedagang kaki lima, lalulintas yang padat, pasar yang becek dan lain-lain.

Sementara segini dulu laporan pandangan mata.

Tidak ada komentar: