Training yang cuma 3 hari tidak bisa saya ikuti dengan efektif. Kendalanya adalah laptop saya mulai "mejen" (beeraaattt) ketika mulai masuk materi advanched Lab. Laptop Thinkpad Z61t milik saya bersenjata Memory 1GB tidak cukup kuat menjalankan dua VMWare instance bersama-sama. Selai itu, VMWare image yang harus dimainkan total Sizenya sekitar 36GB, hampir 50% dari kapasitas HDD yang saya miliki (saya harus hapus banyak file sebelum memulai). I know, dari awal memang sudah diberitahu requirement minimalnya adalah 2GB, tapi saya tidak menyangka juga tidak kebagian laptop latihan dari Class coordinator. However, rekan sekelas lain yang bersenjata memory 2GB di laptopnya pun mengeluh (lambat) juga.
Kekurangan memory ini menyebabkan saya langsung mengupgrade memory dan HDD laptop setibanya di Jakarta. Hey, memory laptop sudah murah ternyata. satu keping memory DDR2 2GB saya beli seharga 450 ribu saja di Manggadua mall.
Kembali tentang training, Selain masalah laptop training session berjalan dengan mulus dan berakhir dengan foto bersama.

Karena training tiga hari dan masa saya di Bangkok 5 hari, tentunya ada dua hari untuk jalan-jalan sekitar bangkok. Hari pertama (setelah training) saya jalan ke beberapa Mall dan plaza, diantaranya pantip plaza (IT mall), Siam Center dan MBK plaza. Kalau ingin belanja oleh-oleh Cinderamata khas Thailand, bisa dicari di MBK plaza. Namun sesungguhnya ada banyak tempat belanja murah yang mirip-mirip ITC mangga dua atau Cempaka Mas di Jakarta. karena saya bukan tukang belanja (tapi ada beban untuk bawa oleh-oleh khas thailand), pilihan belanja di MBK plaza.
Berikutnya saya coba jalan-jalan agak jauh dikit, Menyusuri sungai Chao Praya naik turis boat. Ongkosnya lumayan murah, sekitar 20 Bath (Rp 6000) sekali jalan atau 120 Bath (Rp 36000) untuk unlimited travel (seharian sampai puas) . Jika anda ke Bangkok jangan lewatkan perjalanan menyusuri sungai ini karena banyak objek-objek menarik disepanjang aliran sungai.

Sekarang sudah kembali di Jakarta dengan selamat, kembali pada kesibukan dan rutinitas seperti biasa.
Si lutfan umurnya sudah 3 tahun 4 bulan. Perbendaharaan katanya masih sedikit dan masih belum lancar bicara namun demikian, sudah bisa dibilangin dan mengerti kalau disuruh atau dilarang. Walaupun badannya kelihatan padat berisi, sebenarnya si lutfan ini masih susah makan. Kesukaannya kentang goreng, keju, pizza, roti dan mie ayam (koq makanan import semua sih?) tapi masih susah disuruh makan nasi. Untungnya anak ini sehat dan jarang sakit.
Lyra, Bulan depan umurnya genap 2 tahun. Yang ini tidak terasa tiba-tiba sudah bukan bayi lagi. Dari tampang kelihatan anak ini kayaknya kalau udah besar bakalan galak dan judes. Dibanding abangnya, lyra justru tidak terlalu kolokan sama ibunya, namun lebih lengket sama babenya (mungkin jarang ketemu ya), kalau digendong, digandeng atau dipakaikan baju pasti milih-milih orang dengan prioritas pertama saya, lalu istri saya, mertua dan terakhir pembantu. Masih seperti dulu, kalau menangis suaranya keras seperti mobil blanwir, tapi kalau lagi ceria anak ini sangat menyenangkan.