Projek yang saya kerjakan akhir-akhir ini memaksa saya membeli hardisk external untuk menunjang pekerjaan. Hardisk Laptop saya yang 40GB rasanya kurang cukup. Dengan diinstall tiga buah OS dengan masing-masing dijatah 8GB, plus partisi untuk backup ghost image sebesar 4GB hanya menyisakan sekitar 11 GB untuk data. Ini tidak cukup karena source program yang kudu saya tenteng bisa lebih dari 20 GB. Belum termasuk mydocument, arsip email, e-book dan privat stuff lainnya. Kalau source program saya copykan ke CD, tidak cukup (kalau cukup juga jadi ribet karena butuh banyak CD). Di simpan ke DVD tidak strategis karena tidak semua PC ada DVD drive.
Akhirnya saya beli HDD USB external 80 GB. Kapasitas 80GB adalah pilihan yang paling ekonomis saat ini. kapasitas 40GB harganya cuma beda sedikit, tapi yang 120GB harganya masih kemahalan. HDD external sebenarnya adalah gabungan dua buah device yaitu HDD notebook (2.5") dan USB enclosure. Jika kita membeli versi HDD biasa (3.5") dengan harga yang sama kita bida mendapatkan kapasitas 250GB. Wow.. lebih dari tiga kali lipat kapasitas HDD 2.5", hanya saja masalahnya selain lebih berat, HDD 3.5" membutuhkan power external. Hal ini menyebabkan HDD external 3.5" tidak praktis hingga saya memilih HDD 2.5".
Kepada pokok masalah, bagaimana saya memanage HDD dengan kapasitas sebesar ini? 80 GB akan saya alokasikan semuanya untuk Data (bukan untuk OS). Sebagian orang (terutama kolektor film dan pekerja dibidang engineering atau multimedia) mungkin menganggap kapasitas sebesar ini biasa-biasa saja atau kecil. Namun buat saya kapasitas 80GB cukup lumayan.
Kebetulan data-data yang saya miliki beraneka ragam, dari dokumen MS Office, foto, mp3, source program dan lain-lain. Untuk itu saya mengkategorikan file-file yang saya miliki sebagai berikut:
- Kategori 1: File-file dokumen (office, pdf, html)
- Kategori 2: File-file koleksi lagu dan film
- kategori 3: file-file yang "numpang lewat" dalam arti hanya sementara saja disimpan di hardisk. Biasanya adalah source Program dan temporary backup.
Perhatikan bahwa masing-masing kategori memiliki sifat-sifat yang spesifik:
- Kategori 1: relatif berukuran kecil dan sering di modifikasi.
- Kategori 2: relatif berukuran besar dan statik (relatif jarang di modifikasi).
- Kategori 3: Ukuran tidak spesifik, namun cenderung sangat dinamis.
Sifat-sifat file ini menjadi penting untuk diperhatikan karena:
- Aktifitas dinamik akan menyebabkan hardisk menjadi cepat terfragmentasi.
- Untuk File system FAT32, Ukuran partisi menentukan ukuran cluster dari partisi bersangkutan. Makin besar partisi, makin besar ukuran cluster dan makin cepat proses copy/paste file. Namun makin besar ukuran cluster, makin tidak efesien alokasi ruang Hardisk untuk file-file yang berukuran kecil
- Hardisk lebih cepat membaca file yang terdapat pada sektor di bagian awal daripada sektor di bagian belakang
Note: Era WindowsXP seperti sekarang ini, bukan jamannya masih menggunakan FAT32, namun orang untuk orang yang multi-OS seperti saya, masih menggunakan Fat32 demi kompabilitas.
Oleh karena itu strategi saya adalah adalah:
- Pisahkan antara file-file statik dan dinamik untuk menghidari fragmentasi.
- Partisi yang berisi file-file yang sering diakses sebaiknya menjadi partisi pertama untuk demi efektifitas kecepatan baca/tulis hardisk.
- Jika menggunakan FAT32, pisahkan antara file besar dan kecil untuk efesiensi ukuran cluster. Gunakan Partisi kecil (2-8GB) untuk file-file kecil.
Jangan lupa, Jika anda menggunakan NTFS, usahakan terdapat freespace paling sedikit 15% dari kapasitas pada masing-masing partisi. Ini adalah kebutuhan minimal agar partisi anda bisa didefrag.
Yang saya lakukan adalah membagi masing-masing kategori diatas kedalam partisi yang terpisah. kategori 1 saya taruh sebagai partisi pertama dengan ukuran 6GB (FAT32). kategori 2 dan 3 masing-masing 30GB (FAT32) dan 42GB (NTFS). Pertimbangan ukuran partisi dan pilihan File system adalah semata-mata karena disesuaikan dengan kebutuhan.
manajemen seperti ini belum tentu cocok untuk semua orang. Pemartisian Hardisk (lebih dari satu pertisi) sesungguhnya memperlambat Kinerja Hardisk. Jika anda memiliki Koleksi Film atau MP3 begitu banyak, atau anda bekerja dibidang Multimedia, ada baiknya menggunakan menggunakan Hardisk dengan single partisi saja untuk menyimpan data anda.
Semoga bermanfaat.
2 komentar:
Jadi ada kerjaan baru yaaa???
Apa hasil dari pulang jalan-jalan kemarin???
Pulang jalan-jalan kemaren oleh-olehnya 10GB source program yang kudu dioprex.
Posting Komentar